Menghadapi pelaksanaan Ujian Nasional (UN) yang akan berlangsung mulai hari senin 9 April 2018 sampai Kamis (12/4/2018), SMA Kristen Mercusuar Kupang mengadakan acara doa bersama di Aula lantai 5 di gedung sekolah yang terletak di Jalan E.R. Herewila Nomor 52 Naikoten 2 Kupang, Jumat (6/4/2018) . Acara doa bersama diikuti 57 peserta Ujian Nasional 2018, para guru dan Kepala Sekolah.


Kepala SMA Kristen Mercusuar Kupang, Drs. Soleman Dapa Taka, MA, dalam sambutannya mengatakan, ucapan terima kasih kepada Pendeta Deasy A. Liu Tatengkeng, S.Si, MA, yang berkenan hadir untuk memimpin doa dan Ibadah bersama saat itu.

Dikatakan, para siswa bersama guru bahkan bersama orangtua sudah berupaya mencurahkan semua pikiran, tenaga, waktu bahkan materi untuk mendukung proses belajar mengajar selama 3 tahun.

Lebih lanjut, Dapa Taka mengatakan, para siswa tidak saja dituntut rajin masuk sekolah, tapi juga wajib memenuhi persyaratan akademik antara lain Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) yang sangat tinggi.

"Bahkan saat ada siswa yang mata pelajaran tertentu tidak mencapai SKBM, mereka harus mengikuti Program Semester Pendek (SP) yang dilaksanakan setelah semester berjalan berakhir untuk memperbaiki nilai. Itu pun cukup menguras banyak energi dan biaya. Semuanya bertujuan untuk membekali siswa untuk tidak saja lulus Ujian Akhir, tapi juga untuk memenuhi standar nilai yang dibutuhkan siswa untuk masuk perguruan tinggi negeri melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)," ujar Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Mercusuar Kupang.

Karena itu, dikatakan, walaupun Ujian Nasional sejak 2 tahun lalu tidak lagi menentukan kelulusan, pihak sekolah tetap menganggap UN ini sangat penting. Pasalnya, selain untuk pemetaan mutu pendidikan di Negara Republik Indonesia, juga menentukan bisa tidaknya para siswa memenuhi standar nilai yang dipersyaratkan di perguruan tinggi negeri dan sekolah-sekolah tinggi ikatan dinas.

Pendeta Deasy A.Liu Tatengkeng, S.Si, MA dalam hotbahnya yang diambil dari bacaan alkitab Efesus 4:17-32 mengatakan, kharakter seseorang sangat menentukan keberhasilannya dalam hidup.

Dikatakan, ukuran keberhasilan bagi siswa Mercusuar, misalnya, lolos dari SP, Ujian Semester dan Ujian Akhir Sekolah atau Ujian Nasional.
Orang berkharakter baik adalah orang yang melakukan apa yang benar karena alasan yang benar. Karena itu, berdasarkan ayat 25 pembacaan pagi itu, hendaklah para siswa membuang segala yang buruk dan tidak berkenan.

"Karena itu, buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota (Tubuh Kristus, red)," ujar Pendeta Deasy Tatengkeng mengutip Efesus 4:25.

Deasy Tatengkeng melanjutkan, "Buanglah kharakter buruk. Malas blajar, tapi lebih suka main facebook. Padahal facebook tidak menentukan nilai ujian. Jadi yang perlu dibuang adalah segala sesuatu yang tidak berguna, karena akan menjadi penghambat keberhasilan dalam menempuh pendidikan mengejar cita-cita".

Mengakhiri khorbahnya, Ketua Majelis Jemaat Batu Karang Kota Kupang ini mengajak siswa kelas XII yang hadir untuk meniru kharakter Tuhan Yesus Kristus.

"Menjelang hari UN,buang kemalasan, kebiasaan bolos, kebiasaan terlambat, kepahitan, dan dendam di hati," imbuhnya mengakhiri renungan Firman Tuhan di acara doa bersama itu. (Mann)