Kota Kupang, indoSuar.com - Rambu Maria, salah satu model kelahiran Sumba Timur akhirnya lolos audisi pencarian bibit baru di bidang fashion dan modelling yang diselenggarakan Timor Creative People (TCP) di Kupang Kemarin Sabtu (22/9/2018).

Gadis berparas cantik kelahiran bulan Mei 2003 ini mengungkapkan kegembiraannya saat diwawancarai indoSuar.com Minggu siang (23/9/2018). Pasalnya, sudah lama dirinya ingin mengembangkan bakatnya di bidang modelling, akhirnya tercapai.

“Saya sangat senang pak, akhirnya apa yang saya cita-citakan sejak lama bisa tercapai,” ujar siswi kelas X IPA1 SMA Kristen Mercusuar Kupang ini kepada indoSuar.com.

Walaupun tidak melakukan persiapan khusus menjelang audisi kemarin, dirinya patut berbangga, karena dari puluhan peserta yang ikut, Tutu, demikian panggilan sayang Rambu Maria dalam keluarga, ternyata masuk sebagai salah satu dari 5 peserta yang lolos. Satu lagi di antara 4 peserta lainnya yang lolos adalah Lian Tokan, rekannya satu sekolah di SMA Kristen Mercusuar Kupang.

Saat ditanya apakah sebelumnya sudah ada bayangan akan lolos, mengingat jumlah peserta yang cukup banyak, Rambu Koda mengungkapkan, ia awalnya agak ragu bisa lolos. 

“Sebelumnya (saya) sempat berkecil hati, karna tidak sempat berdandan dan datangnya juga agak terlambat ke tempat acara. Lagi pula, peserta audisi lainnya tinggi-tinggi pak,” ujar gadis manis bernama lengkap Rambu Maria Estherani Gloria Koda ini.

Rambu melanjutkan, ia bersyukur bisa melanjutkan sekolahnya di Kota Kupang, sehingga bakat modelling dan fashion-nya dapat ia kembangkan. “Belum ada (ajang pencarian bakat modelling) di Sumba Pak. Di sumba, fasilitas untuk Fashion show dan modelling belum ada pak. Jadi saya hanya ikut dance dan fashion show saat perayaan HUT RI setiap tahun saja selama di sana. Kebetulan saya punya hobby dance juga,” ujar putri pertama dari pasangan Mama Imelda Mbatim Mbana dan Papa Herizon Firman Koda ini.

Tentang tantangan yang ia hadapi dalam belajar dan mengembangkan bakat fashion dan modelling, Rambu mengatakan, sejauh ini belum ada tantangan berarti. Tapi ia bertekad untuk tekun belajar di sekolah, agar dapat melanjutkan Pendidikan di Fakultas Hukum.

“Sejauh ini belum ada (tantangan serius). Menekuni bidang fashion dan modelling bukan satu-satunya yang saya cita-citakan. Saya ingin jadi pengacara. Tapi kalau diijinkan Tuhan untuk jadi yang terbaik di fashion dan modelling, saya harus belajar mengatasi tiap tantangan yang akan datang dengan baik,” ungkapnya.

Ditambahkan Rambu, dirinya akan terus belajar. Misalnya, belajar berdandan, bergaya di depan kamera dan berjalan di atas catwalk serta berolah raga. “Kebetulan juga saya senang kalau di foto, tampil di depan orang banyak meskipun masih sedikit gugup. Kemarin juga team juri sempat bilang kalau badan saya terlalu mungil,” ujarnya.

Saat ditanya tentang persiapan dan kunci sukses dalam belajar dan mengembangkan bakatnya, Rambu  mengatakan, dukungan dari orang tua adalah yang paling utama.

“Mama saya selalu jadi motivator untuk mengembangkan bakat saya. Dukungan orang tua selalu jadi persiapan paling utama buat saya. Pendidikan adalah yang utama buat saya. Sekolah harus nomor 1, jadi saya harus memprioritaskan belajar dari pada kegiatan lain pak. Mama, meskipun kuat marah, tapi saya tahu, itu untuk kebaikan saya. Mama jadi orang yang selalu ada buat saya,” ujar Rambu saat mengungkapkan betapa besar dan penting peran Mama dalam hidupnya.

Seperti diberitakan sebelumnya oleh media ini, Komunitas Timor Creative People (TCP) akhirnya sukses menyelenggarakan kegiatan Workshop dan Audisi TCP Model Hunt 2018 di Celebes Resto & Cafe Jl. Perintis Kemerdekaan 1 No. 1A Kayu Putih Kota Kupang, Sabtu (22/09/2018) kemarin.

Dalam audisi itu, dua model dari SMA Kristen Mercusuar Kupang berhasil lolos dalam posisi 5 besar. Kedua model tersebut adalah Lian Tokan dan Rambu Maria E. Koda. Keduanya adalah siswi kelas X. Lian Tokan duduk di Kelas X IPS, sedangkan Rambu Maria adalah siswi kelas X IPA1 di sekolah Swasta Favorit Kota Kupang itu.

Rivani Bistolen, Putri Pariwisata Indonesia Persahabatan tahun 2016, yang dihubungi media ini Minggu petang (23/9/2018) mengatakan, sebenarnya, ada seratus lebih peserta yang mendaftar  untuk mengikuti workshop dan audisi fashion and modelling. Khusus fashion and modelling sendiri, tedapat 50 peserta yang mendaftar. 

"Tapi dari 50 orang yang mendaftar, hanya ada 25 orang yang hadir dan ikut audisi. Dan akhirnya, yang lolos jadi model resmi TCP 5 orang . Yang 20 orangnya harus mengikuti TCP Modelling Class Batch 1 untuk dilatih secara gratis," ujar Rivani.  


 (sdt)