Kupang Barat, indoSuar.com - Sebanyak 23 orang siswa penerima bantuan Program Afirmasi Pendidikan Menengah Daerah 3T (Terdepan, Terluar dan Terpencil) yang berasal dari berbagai Kabupaten dan bersekolah di SMA Kristen Mercusuar Kupang mengadakan Studi Wisata di Taman Wisata Boneana Kecamatan Kupang Barat, Sabtu (10/11/2018). 

Turut serta dalam kegiatan ini, Kepala Sekolah dan semua guru SMA Kristen Mercusuar Kupang. Kepada redaksi indoSuar.com, Kepala SMA Kristen Mercusuar Kupang, Drs. Soleman Dapa Taka, MA mengatakan, anak-anak yang ikut dalam kegiatan studi wisata kali ini adalah para siswa yang dititipkan dan dibiayai oleh pemerintah pusat di sekolah ini. 

"Mereka terdiri dari para siswa 3 angkatan, yaitu angkatan 2016, 2017 dan 2018 sejumlah 23 orang yang dititipkan oleh pemerintah pusat melalui program Afirmasi Pendidikan Menengah untuk Daerah 3T. Siswa-siswi ini adalah mereka yang telah lolos seleksi dari beberapa Kabupaten yang tergolong daerah 3T di NTT dan bersekolah di SMA Kristen Mercusuar Kupang sebagai salah satu dari 9 sekolah Favorit di Kota Provinsi ini," tutur Kepala Sekolah yang akrab disapa Mann Dapa Taka ini.

Lebih lanjut, Mann Dapa Taka, dalam arahannya di lokasi wisata Boneana mengatakan, kegiatan wisata hari ini juga dimaksudkan untuk merayakan secara kecil-kecilan Hasil Akreditasi terbaik yakni Nilai 93 atau Predikat A dan Peringkat Unggul yang diperoleh SMA Mercusuar melalui penilaian Badan Akreditasi Provinsi NTT atas Pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan.

“Saya mengucapkan limpah terima kasih kepada Ibu/Bapak Guru yang telah bekerja keras untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, baik tugas mengajar di kelas, maupun tugas manajemen lembaga pendidikan Mercusuar Kupang. Kepada anak-anak, saya juga ucapkan terima kasih atas kedisiplinan, kepatuhan kalian terhadap semua aturan yang berlaku di sekolah kita, serta prestasi-prestasi yang kalian ukir, sehingga kita bisa memperoleh nilai akreditasi terbaik kali ini. Mari kita syukuri dan jaga serta tingkatkan terus status Akreditasi terbaik ini demi peningkatan mutu pendidikan di Provinsi Nusa Tenggara Timur tercinta,” ujar Magister Applied Linguistics La Trobe University Australia ini. 

Terpisah, Wakil Kepala Sekolah urusan Kesiswaan, Ariyani Manu, S.Pd, menjelaskan, Kegiatan Karyawisata hari ini sengaja dibuat khusus untuk anak-anak penerima bantuan Adem 3T.

"Tujuan kegiatan ini, pertama-tama, adalah untuk refreshing atau penyegaran, karena hampir 1 semester lamanya, anak-anak bergelut dengan berbagai kegiatan akademik di dalam kelas dan di lingkungan sekolah," ujar Sarjana Pendidikan Bahasa Inggris ini.

Lebih lanjut, wanita lajang yang dikenal ramah dan penyayang ini menjelaskan, kegiatan studi wisata ini ditujukan untuk memberi kesempatan kepada para peserta didik, khususnya anak-anak Adem 3T untuk melihat secara langsung berbagai tanaman produktif yang dikembangkan di taman wisata ini.

"Terkait mata pelajaran Biologi, Kimia, fisika dan geografi, anak-anak dapat mengidentifikasi berbagai jenis flora dan fauna serta berbagai fenomena alam yang ada di lingkungan taman wisata Boneana, yang sangat bermanfaat bagi anak-anak dalam menghadapi ujian akhir semester  (UAS) akhir bulan ini," jelas Mam Ary, demikian Ariyani Manu biasa disapa.

Salah satu siswa kelas XII IPS peserta studi wisata, Gregoriana Abong, yang diwawancarai media ini mengaku sangat senang mengikuti kegiatan ini. Sekaligus juga, dirinya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat, melalui Bidang Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) Dinas Pendidikan Provinsi NTT yang sudah membiayai pendidikan mereka selama ini sampai genap 3 tahun nanti, termasuk kegiatan hari ini.

"Saya senang sekali. Saya dan teman-teman saya merasa sangat beruntung dapat bersekolah di salah satu sekolah favorit di kota provinsi ini dengan biaya penuh pemerintah pusat. Termasuk (saya merasa bersyukur) bisa mengikuti kegiatan hari ini," tutur Gregoriana dengan wajah berseri-seri.

Jasmin Gandi, siswi kelas XII IPA1, pada kesempatan yang sama mengatakan, "secara akademik, saya bisa belajar langsung tentang berbagai tanaman produktif dan biota lainnya yang ada, yang secara teori kami sudah pelajari di kelas selama ini."

Selain itu, dikatakan Jasmin, dari segi kewirausahaan, melalui kegiatan karyawisata ini, dirinya bersama teman-temannya dapat belajar pula tentang pemanfaatan sebuah lahan secara intensif dan maksimal dengan berbagai wahana dan fasilitas yang bisa menarik banyak wisatawan yang datang, yang tentunya akan mendatangkan pemasukan yang besar bagi pemilik dan karyawannya. 

"Di sini ada berbagai pohon yang berbuah lebat yang bisa dipetik sendiri dan bisa dimakan sepuasnya sesuai kemampuan. Ini menyenangkan sekali. Rasanya tidak ingin pulang ke rumah," ujar gadis cantik berkacamata asal Kabupaten Sumba Barat Daya ini.

Dari pantauan media ini, para guru dan siswa sangat asyik menikmati berbagai wahana yang ada. Ada yang memancing di kolam pemancingan ikan. Ada yang berenang di kolam. Ada lagi yang sekedar duduk ngobrol di lopo (rumah panggung) sambil mendengarkan musik dari handpone atau soundsistem yang dibawa dari sekolah. Bahkan, para guru dan siswa masih sempat (tari) ja’i dan tobelo bersama sebelum melakukan berbagai kegiatan di area wisata ini. (*)