KADIS PENDIDIKAN NTT BUKA KEGIATAN PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER SISWA ADEM 3T NTT 2018
Fajar, Kamis, 29 November 2018
944x
Kota Kupang, indoSuar.com - Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Provinsi NTT, Johanna E. Lisapaly, SH, M.Si, membuka Kegiatan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) Siswa Baru Program Afirmasi Pendidikan Menengah (Adem) Daerah Tertinggal, Terpencil, Terdepan (3T) Provinsi NTT Kamis lalu (22/11/2018).
Kegiatan dimaksud sebenarnya telah diselenggarakan seminggu yang lalu, bertempat di Aula Sekolah Lapangan Nekamese Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang Provinsi NTT.
Turut hadir di acara itu, Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) Dinas Pendidikan Provinsi NTT, Adelino DC Soares, AKS.MPS.SP, Kepala Seksi Kesiswaan PKLK, Gregorius K. Bahi, S.Sos dan staf Bidang PKLK lainnya.
Mengawali sambutannya, kepada peserta kegiatan PPK, anak-anak yang berasal dari daerah 3T itu, Johanna Lisapaly meminta agar mereka tidak pesimis.
"Anak-anak memang berasal dari daerah 3T, tertinggal, terpencil dan terdepan. Tapi anak-anak tidak usah pesimis. Itu dulu (daerahnya tertinggal dan terpencil). Kalau sekarang (yang di daerah) 3T, harus orang-orang yang cerdas. Harus orang-orang yang punya nasionalisme yang tinggi," ujarnya.
Alasannya, menurut Kadis Pendidikan Provinsi NTT, agar dengan kecerdasan dan nasionalisme yang tinggi, orang-orang di daerah 3T bisa menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari gangguan atau rongrongan pihak luar.
Kegiatan dimaksud sebenarnya telah diselenggarakan seminggu yang lalu, bertempat di Aula Sekolah Lapangan Nekamese Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang Provinsi NTT.
Turut hadir di acara itu, Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) Dinas Pendidikan Provinsi NTT, Adelino DC Soares, AKS.MPS.SP, Kepala Seksi Kesiswaan PKLK, Gregorius K. Bahi, S.Sos dan staf Bidang PKLK lainnya.
Mengawali sambutannya, kepada peserta kegiatan PPK, anak-anak yang berasal dari daerah 3T itu, Johanna Lisapaly meminta agar mereka tidak pesimis.
"Anak-anak memang berasal dari daerah 3T, tertinggal, terpencil dan terdepan. Tapi anak-anak tidak usah pesimis. Itu dulu (daerahnya tertinggal dan terpencil). Kalau sekarang (yang di daerah) 3T, harus orang-orang yang cerdas. Harus orang-orang yang punya nasionalisme yang tinggi," ujarnya.
Alasannya, menurut Kadis Pendidikan Provinsi NTT, agar dengan kecerdasan dan nasionalisme yang tinggi, orang-orang di daerah 3T bisa menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari gangguan atau rongrongan pihak luar.
Dikatakan, dengan istilah "terdepan" atau "terluar", daerah 3T justru bagus. Terutama untuk beberapa wilayah yang berbatasan langsung dengan negara lain di NTT, seperti Motaain di Belu, Wini di TTU dan Motamasin di Malaka, justru mendapat perhatian lebih pemerintah pusat, karena merupakan teras atau beranda NKRI dari negara Timor Leste.
Untuk itu, dikatakan Johanna Lisapaly, anak-anak Adem 3T harus punya karakter yang kuat. Dan dalam rangka penguatan pendidikan karakter yang sebenarnya sudah dimulai di bangku sekolah masing-masing inilah maka kegiatan PPK itu dilaksanakan.
Ia berharap, anak-anak dapat mengikuti kegiatan PPK yang saat itu direncanakan akan berlangsung hingga 4 hari dengan baik dan tekun.
Selanjutnya, Johanna Lisapaly mengatakan, anak-anak Adem 3T harus berbangga, karena bisa bersekolah di sekolah-sekolah berstandar yang ada di Kota Kupang, yang adalah kota Provinsi NTT.
"Ke-sembilan sekolah penyelenggara program Adem 3T ini akhirnya harus memotong sekian persen dari total jatah penerimaan peserta didik baru untuk memberi kesempatan kepada anak-anak Adem 3T titipan pemerintah pusat. Kepala sekolah seperti SMA Mercusuar, SMA Giovanni, SMAN 1, SMKN 1 dan lain-lain tidak boleh menolak kehadiran siswa Adem 3T di sekolahnya," tandas Johanna.
Sebelumnya, Drs. Soleman Dapa Taka, MA, selaku Ketua panitia dalam laporan panitia mengatakan, kegiatan PPK ini bertujuan untuk memperkuat karakter spiritual peserta didik Adem 3T, meningkatkan minat belajar siswa, menumbuhkan rasa kebangsaan dan cinta tanah air para peserta dan untuk membangun rasa solidaritas yang positif di antara peserta.
Dikatakan, para peserta kegiatan PPK saat itu adalah para siswa yang berasal dari Kabupaten Malaka, Kabupaten TTU dan Kabupaten Sumba Barat sejumlah 50 orang.
"Sasaran kegiatan PPK tahun 2018 adalah 50 orang siswa baru program Adem 3T yang tersebar dan dititipkan di 9 sekolah favorit di Ibu Kota Provinsi NTT ini. Ke-9 sekolah dimaksud adalah SMAN 1, 2, 3, dan 5 KUPANG, SMKN 1, 2, dan 3 Kupang, SMA Katolik Giovanni Kupang dan SMA Kristen Mercusuar Kupang," ungkap Mann Dapa Taka, sapaan akrab Kepala SMA Kristen Mercusuar Kupang ini.
Mann Dapa Taka mengungkapkan, materi PPK Adem 3T 2018 waktu itu meliputi materi yang dibawakan oleh tokoh agama Katolik, tokoh agama Kristen Protestan, dari TNI (Danramil Setempat), dan oleh Motivator Nasional.
Ia berharap, anak-anak dapat mengikuti kegiatan PPK yang saat itu direncanakan akan berlangsung hingga 4 hari dengan baik dan tekun.
Selanjutnya, Johanna Lisapaly mengatakan, anak-anak Adem 3T harus berbangga, karena bisa bersekolah di sekolah-sekolah berstandar yang ada di Kota Kupang, yang adalah kota Provinsi NTT.
"Ke-sembilan sekolah penyelenggara program Adem 3T ini akhirnya harus memotong sekian persen dari total jatah penerimaan peserta didik baru untuk memberi kesempatan kepada anak-anak Adem 3T titipan pemerintah pusat. Kepala sekolah seperti SMA Mercusuar, SMA Giovanni, SMAN 1, SMKN 1 dan lain-lain tidak boleh menolak kehadiran siswa Adem 3T di sekolahnya," tandas Johanna.
Sebelumnya, Drs. Soleman Dapa Taka, MA, selaku Ketua panitia dalam laporan panitia mengatakan, kegiatan PPK ini bertujuan untuk memperkuat karakter spiritual peserta didik Adem 3T, meningkatkan minat belajar siswa, menumbuhkan rasa kebangsaan dan cinta tanah air para peserta dan untuk membangun rasa solidaritas yang positif di antara peserta.
Dikatakan, para peserta kegiatan PPK saat itu adalah para siswa yang berasal dari Kabupaten Malaka, Kabupaten TTU dan Kabupaten Sumba Barat sejumlah 50 orang.
"Sasaran kegiatan PPK tahun 2018 adalah 50 orang siswa baru program Adem 3T yang tersebar dan dititipkan di 9 sekolah favorit di Ibu Kota Provinsi NTT ini. Ke-9 sekolah dimaksud adalah SMAN 1, 2, 3, dan 5 KUPANG, SMKN 1, 2, dan 3 Kupang, SMA Katolik Giovanni Kupang dan SMA Kristen Mercusuar Kupang," ungkap Mann Dapa Taka, sapaan akrab Kepala SMA Kristen Mercusuar Kupang ini.
Mann Dapa Taka mengungkapkan, materi PPK Adem 3T 2018 waktu itu meliputi materi yang dibawakan oleh tokoh agama Katolik, tokoh agama Kristen Protestan, dari TNI (Danramil Setempat), dan oleh Motivator Nasional.
Seperti disaksikan media ini, Kegiatan PPK Siswa Adem 3T Provinsi NTT tahun 2018 ditutup pada hari minggu (25/11/2018) oleh Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) Dinas Pendidikan Provinsi NTT, Adelino DC Soares, AKS.MPS.SP.
Acara penutupan sendiri diisi dengan penampilan hasil karya masing-masing kelompok peserta yang meliputi, drama singkat, puisi, yel-yel dan tarian moderen (modern dance).
(*)
Acara penutupan sendiri diisi dengan penampilan hasil karya masing-masing kelompok peserta yang meliputi, drama singkat, puisi, yel-yel dan tarian moderen (modern dance).
Semua yang ditampilkan mengambil tema yang sama, yaitu wawasan kebangsaan dan cinta tanah air, penguatan karakter dan tekad serta semangat berprestasi.
(*)
Related posts
Categories
- Seni Budaya 6
- Pendidikan 39
- OPINI 2
- Hukum 0
- Pilgub-NTT 28
- Pilkada 2
- Olahraga 2
- Ekonomi 4
- Tekno 2
- Lifestyle dan Hiburan 7