Kota Kupang, indoSuar.com - Sebuah pertemuan yang melibatkan sejumlah pemangku kepentingan (stakeholder, Red) di bidang kesehatan remaja putri diselenggarakan Dinas Kesehatan Kota Kupang bekerjasama dengan Nutrition International (NI), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi dan Kota Kupang, Selasa (30/07/2019).


Peserta yang diundang untuk menghadiri pertemuan ini meliputi Ketua Tim Penggerak PKK Kota Kupang, Kepala Bappeda Kota Kupang, Kepala Kantor Kementrian Agama dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang.

Selain itu, diundang pula Kepala Bagian Kesra Setda Kota Kupang, Koordinator Pengawas (Korwas) Pendidikan Menengah (Dikmen) Kota Kupang, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA dan SMK Kota Kupang.

Pertemuan yang mengambil tempat di Tablolong Room Lantai 2 Swiss-Belinn Kristal Kupang ini dibuka Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, dr. I Wayan Ari Wijana S. Putra, M.Si.

Direktur Nutrition Indonesia (NI), DR. Sri Kusyuniati, dalam sambutannya mengatakan, salah satu fokus pembangunan nasional adalah pembangunan sumber daya manusia (SDM).

"Dalam hal ini, membangun SDM yang berkualitas, yang sehat fisik, sehat mental dan sehat sosial. Upaya penjaminan kesehatan SDM ini harus dimulai sejak anak di dalam kandungan, untuk mencegah kekurangan zat besi. Karena kekurangan zat besi akan mengakibatkan stunting (kurang gizi)," ujar Sri Kusyuniati.

Ketua panitia, Kepala Bidang Kesehatan Keluarga pada Dinas Kesehatan Kota Kupang, I Ngurah Suarnawa, S.KM, M.Kes, dalam Laporan Panitia Kegiatan, mengatakan, remaja putri adalah kelompok yang sangat rentan menderita anemia. Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas) tahun 2013 juga menghasilkan temuan bahwa prevalensi anemia pada perempuan usia 15 tahun ke atas sebesar 22,7% sedangkan pada ibu hamil sebesar 37,1%.

"Di sisi lain, kelompok usia remaja, termasuk remaja putri, merupakan kelompok yang cukup besar meliputi 23% dari seluruh populasi," ujarnya.

Untuk itu, dikatakan Ngurah, tujuan kegiatan penguatan program pencegahan anemia ini antara lain bertujuan tersosialisasinya Program Pencegahan Anemia bagi Remaja Putri melalui pendidikan gizi dan suplementasi TTD (tablet tambah darah, Red) di sekolah.

Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kota Kupang, dr. I Wayan Ari Wijana S. Putra, M.Si., dalam sambutannya saat membuka Pertemuan ini mengatakan, kegiatan penguatan program pencegahan anemia bagi remaja putri tingkat Kota Kupang adalah salah satu bentuk menjaga kesehatan remaja putri yang sasaran akhirnya akan mencegah stunting pada anak atau bayi 5 sampai 10 tahun ke depan.

Dikatakan, sebagai kadis kesehatan, pihaknya menaruh perhatian yang sangat besar pada kesehatan generasi muda pada umumnya, dan remaja putri khususnya.

"Remaja sekarang ini merupakan sasaran utama program kesehatan nasional. Program kesehatan generasi muda, antara lain kesehatan reproduksi dan program pencegahan anemia melalui program pemberian tablet tambah darah (TTD) kepada remaja putri," urai dokter Ari.

Salah satu peserta, Kepala SMA Plus Masa Depan Mandiri (SMADEM) Kupang, Maxsen Mauk, S.Pd, M.Pd, mengatakan, sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan ini sebagai sebuah langkah yang sangat positif yang dibuat Pemerintah Kota Kupang.

"Kami sangat mendukung kegiatan ini. Ini sangat positif. Bagaimanapun, remaja putri yang saat ini sedang bersekolah, adalah calon-calon ibu di masa depan. Karena itu, kesehatan mereka sangat penting diperhatikan sejak usia muda," ujarnya.

Hal yang sama diungkapkan pula Kepala SMAN 2 Kupang, Drs. Maximilian R.N. Nggeolima, M.Pd. pihaknya berharap, kegiatan seperti ini berlanjut terus dengan intensitas dan jangkauan yang lebih luas.

Untuk itu, ditambahkan Kepala SMAN 2 Kupang, untuk memperlancar implementasi program UKS dan TTD di tingkat sekolah terkait pembiayaan alat, bahan dan tenaga kesehatan, pihaknya meminta, kalau bisa ada sejenis Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Dinas Kesehatan Kota Kupang dan lembaga terkait dengan pihak sekolah.

"Kalau bisa, ada sejenis MoU. Agar biaya-biaya yang dikekuarkan untuk usaha kesehatan sekolah (UKS), khususnya program kesehatan remaja putri (rematri) ini dapat dipertanggungjawabkan dengan baik," ujarnya.

Pantauan awak media ini, Kegiatan yang juga diikuti beberapa Kepala SMA dan SMK serta Ketua MKKS SMA Kota Kupang, Drs. Soleman Dapa Taka, MA, menghadirkan beberapa pembicara.

Materi pertama, Dukungan Dinas Kesehatan Kota Kupang dalam pelaksanaan Program Pencegahan Anemia pada Remaja Putri di Kota Kupang (kegiatan yang dilaksanakan dan alokasi anggaran tahun 2016-2019) yang disampaikan Kepala Bidang Kesehatan Keluarga pada Dinas Kesehatan Kota Kupang, I Ngurah Suarnawa, S.KM, M.Kes.

Materi kedua, Peran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Provinsi NTT dan Kegiatan yang telah dilaksanakan dalam mendukung program pencegahan anemia pada remaja putri di NTT dibawakan Fasilitator Dinas P dan K Provinsi NTT.

Materi ketiga, Pencegahan dan Penanggulangan anemia pada remaja putri serta pencatatan dan pelaporan pemberian TTD bagi rematri.

Koordinator Pengawas (Korwas) Pendidikan Menengah (Dikmen) Provinsi NTT, Maklon O. Takubesi, S.Pd, MM, membawakan materi keempat, Hasil Pemantauan dan Pendampingan Teknis di Sekolah Terpilih di Kota Kupang.

Sedangkan materi terkait lainnya dibawakan oleh Donna Rade, Pendamping Nutrition International (NI) Provinsi NTT dengan judul "Tanya Jawab Seputar TTD", Pengelola UKS Puskesmas Oebobo, dan Koordinator Program UKS dan Perwakilan Pelajar Putra dan Putri SMAN 1 Kota Kupang dengan materi Sharing Pelaksanaan Program Pencegahan Anemia di Puskesmas Oebobo dan SMAN 1 Kupang.

(Mann)