Kota Kupang, indoSuar.com - Kegiatan Studi Wisata kembali dilaksanakan oleh SMA Kristen Mercusuar selama dua hari, Kamis dan Jumat (4, 5/11/2021), setelah tahun lalu tidak dilaksanakan akibat adanya wabah Corona Virus Tahun 2021 (Covid-19). Kegiatan tahunan ini diikuti seluruh siswa kelas X berjumlah 76 orang.

Kepala SMA Kristen Mercusuar Kupang, melalui Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Kesiswaan, Ariyani Manu, S.Pd, yang diwawancarai di sela-sela kegiatan studi wisata tersebut, mengatakan, Kegiatan Studi wisata kali ini bertema ‘Siswa Mercusuar Peduli Lingkungan’.

“Kegiatan Studi Wisata yang mengambil tempat di Hutan Mangrove pantai Paradiso Oesapa ini, bertujuan untuk membangkitkan semangat kepedulian para siswa SMA Kristen Mercusuar pada lingkungan alam sekitarnya. Selain sebagai bagian dari proses kegiatan belajar mengajar, dalam hal para siswa melakukan praktikum secara langsung di alam untuk mengamati, mengidentifikasi dan menganalisis jenis dan proses serta fenomena yang terjadi pada vegetasi dan biota serta unsur tanah dan alam yang ada, para siswa juga dapat berpartisipasi langsung dalam upaya pelestarian lingkungan alam di tempat ini,” tandas Aryani Manu.

Pada hari pertama, Kamis (4/11/2021), kegiatan studi wisata diikuti siswa kelas X IPA 1 dan 2 sedangkan di hari kedua, siswa kelas X IPA3 dan IPS mendapat giliran praktikum di tempat ini.

Informasi yang diperloleh dari Ary Manu, para siswa berkumpul di sekolah pada pukul 08.30 WITA. Kemudian mereka mendapat pengarahan dari panitia. Tepat pukul 09.00 wita, rombongan berangkat ke tempat tujuan, Pantai Paradiso Oesapa Kupang menggunakan Bus Damri.

Selama kegiatan praktikum ini, para siswa didampingi guru mata pelajaran IPA, Bahasa dan para wakil kepala sekolah. Para siswa dibagi dalam beberapa kelompok dan setiap mata pelajaran dibagikan materi yang harus dipelajari dan dikerjakan oleh siswa ketika turun ke pantai.

Untuk Mata pelajaran Fisika, misalnya, siswa diminta untuk melihat hubungan keasinan air dengan massa jenis zat. Sedangkan mata pelajaran Kimia, siswa diminta melihat pencemaran kawasan pesisir oleh limbah plastic.

Begitu pula dengan Mapel Biologi, di mana siswa diminta mencari karakteristik vegetasi mangrove pada wilayah pesisir. Sedangkan mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, anak-anak ditugaskan menyusun teks deskripsi tentang pantai Paradiso.

Dulche Batukh, S.Pd, Wakasek Humas, Sekaligus Ketua pelaksana kegiatan, membenarkan penjelasan Ariyani Manu tadi. Dikatakan Uthe Batukh, panggilan guru Biologi ini, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan wawasan dan pengetahuan bagi siswa terkait vegetasi kawasan pesisir pantai serta membangun kreativitas dan kepedulian siswa tehadap lingkungan sekitar.

Uthe berharap kegiatan seperti ini (studi wisata, red) tetap dilaksanakan setiap tahun untuk menciptakan suasana belajar yang baru bagi siswa. Juga untuk membangun sikap peduli siswa pada lingkungan sekitarnya.

“Kegiatan ini juga harus lebih inovatif lagi dalam menggali informasi dan mengasah kreativitas siswa dalam belajar,” kata Uthe Batukh.

Seperti disaksikan awak indoSuar.com di lokasi studi wisata kemarin, sepuluh orang guru turut hadir untuk mendampangi para siswa slama melaksanakan praktikum untuk beberapa mata pelajaran. 

Di akhir kegiatan, para siswa membersihkan pesisir pantai dengan alat kebersihan seperti sapu, kantong plastic untuk menaruh sampah dan semua sampah dikumpulkan untuk dibuang ditempat sampah.

Para siswa terlihat sangat antusias dalam kegiatan ini. Walau pada saat kegiatan, hujan turun cukup lebat, diikuti terik matahari yang menyengat setelah itu, tidak mengurangi semangat siswa dalam seluruh kegiatan praktikum di lokasi ini.

*AM